Judul : Jalang Hidup
Karya : Gorila
Karya : Gorila
Jangan kau menatap ke sini!
Kepada si gamang yang terus mencari-cari
Ribuan masa berganti-ganti
Hitungan banyak lalui hari
Kepada si gamang yang terus mencari-cari
Ribuan masa berganti-ganti
Hitungan banyak lalui hari
Tak terbilang lagi jumlah kaki menjejak
Langkah tak tentu arah; tujuan kemana?
Dikejar si jalang yang tiada lelah
Ribuan tempat sembunyi kujelajah
Langkah tak tentu arah; tujuan kemana?
Dikejar si jalang yang tiada lelah
Ribuan tempat sembunyi kujelajah
Di pelataran altar dewi cinta meraung
Di koridor kuil dewa perang termenung
Dekat bejana berhambur
Bawah kolong langit tersungkur
Di koridor kuil dewa perang termenung
Dekat bejana berhambur
Bawah kolong langit tersungkur
Tiada dapat apa yang dicari
Mustahil pula terlepas dari si jalang
Walau telah kecap berjuta rasa sekujur badan
Tak ada hasil, walau secuil; sekerat
Mustahil pula terlepas dari si jalang
Walau telah kecap berjuta rasa sekujur badan
Tak ada hasil, walau secuil; sekerat
Lalu inikah akhir?
Tragis tertulis dalam sejarah
Tentang pandir yang terbujur mati
Di jalan hidup lalu lalang
Bukan! Bukan akibat gagal!
Tapi lelah; telah menyerah
Didekap jalang pembawa tuba
Tragis tertulis dalam sejarah
Tentang pandir yang terbujur mati
Di jalan hidup lalu lalang
Bukan! Bukan akibat gagal!
Tapi lelah; telah menyerah
Didekap jalang pembawa tuba
JKT, 29/06/15
***
Judul : Abaikan Sampah
Karya : Gorila
Karya : Gorila
Aku apa?
Hanya sampah!
Terbuang terinjak
Lebih baik musnah
Hanya sampah!
Terbuang terinjak
Lebih baik musnah
Peduli pun tak ada!
Hempas aku dalam badai fana
Biar hilang
Tak tergenggam
Hempas aku dalam badai fana
Biar hilang
Tak tergenggam
Jejak nestapa tersapu masa
Tanpa cerita
Tanpa cerita
JKT, 01/07/15
***
Judul : Cinta, Mimpi, Sendiri
Karya : Gorila
Karya : Gorila
Izinkan aku membayangmu
Walau tak pasti terpaut
Sekedar kagumi di pojok sepi
Kekasih imaji yang tak henti menari-nari
Sebar semu pengobat rindu
Paksaku enyahkan kenyataan
Iringiku berdansa dalam khayalan
Cekoki candu hidupku beku
Pemadat sekarat dimabuk cinta
Penuh harap; harapan kosong
Dijejali ketololan yang kuanggap cinta
Semburat tipis satu sisi
Hanya mampu berpadu dalam mimpi
Tak lebih
Walau tak pasti terpaut
Sekedar kagumi di pojok sepi
Kekasih imaji yang tak henti menari-nari
Sebar semu pengobat rindu
Paksaku enyahkan kenyataan
Iringiku berdansa dalam khayalan
Cekoki candu hidupku beku
Pemadat sekarat dimabuk cinta
Penuh harap; harapan kosong
Dijejali ketololan yang kuanggap cinta
Semburat tipis satu sisi
Hanya mampu berpadu dalam mimpi
Tak lebih
JKT, 01/07/15
***
Judul : Sumpah Sampah
Karya : Gorila
Karya : Gorila
Di bawah naungan hujan yang menyapu terang
Izinkan aku si Peratap Malam untuk bercerita
Tentang mata yang melihat
Tentang telinga yang mendengar
Tentang hidung yang mengendus
Dirangkum satu oleh hati yang tulus
Tanpa lisan yang lebih banyak berkata dusta
Semua cerita tentang apa yang 'ku rasa
Izinkan aku si Peratap Malam untuk bercerita
Tentang mata yang melihat
Tentang telinga yang mendengar
Tentang hidung yang mengendus
Dirangkum satu oleh hati yang tulus
Tanpa lisan yang lebih banyak berkata dusta
Semua cerita tentang apa yang 'ku rasa
Di jalan fana dipenuhi nista
Banyak 'ku temui penggalan cerita
Dari pongah si kaya
Hingga ratapan para duafa
Berjajar disekat kasta
Terinjak-injak disesaki nafsu dunia
Banyak 'ku temui penggalan cerita
Dari pongah si kaya
Hingga ratapan para duafa
Berjajar disekat kasta
Terinjak-injak disesaki nafsu dunia
Kapan!
Sampai kapan rintih derita terus terdengar?
Dihempas tawa dari cumbu para pembesar
Bias dihijab kabut kebohongan
Tutupi derita kakek di tepi trotoar
Lenyapkan pandangan pada si cacat di dalam taman
Masih bisakah sekarang tertawa?
Walau hanya secuil derita terpampang
Sampai kapan rintih derita terus terdengar?
Dihempas tawa dari cumbu para pembesar
Bias dihijab kabut kebohongan
Tutupi derita kakek di tepi trotoar
Lenyapkan pandangan pada si cacat di dalam taman
Masih bisakah sekarang tertawa?
Walau hanya secuil derita terpampang
Apa perlu 'ku jejalkan tanah merah bercampur darah?
Disiram hitam pekatnya air selokan
Agar bisa kau sesap sejumput sengsara
Dari mereka yang terpinggirkan
Dihempas jauh sistem manusia berembel keadilan
Disiram hitam pekatnya air selokan
Agar bisa kau sesap sejumput sengsara
Dari mereka yang terpinggirkan
Dihempas jauh sistem manusia berembel keadilan
Sampah!
'Ku kata; hujat mereka!
Dalam sumpah!
'Ku kata; hujat mereka!
Dalam sumpah!
JKT, 01/07/15
***
Judul : Kisah Budak Dunia Fana
Karya : Gorila
Karya : Gorila
Seumpama karang diterjang gelombang
Tak henti terkikis, perlahan habis
Dimakan angkuh waktu berjalan
Tenggelam dalam kenikmatan
Asyik masyuk bersama dunia
Tempat sekejap penuh dusta
Tawarkan nikmat yang katanya semesta
Hingga lelap kau di lobi fana
Tak henti terkikis, perlahan habis
Dimakan angkuh waktu berjalan
Tenggelam dalam kenikmatan
Asyik masyuk bersama dunia
Tempat sekejap penuh dusta
Tawarkan nikmat yang katanya semesta
Hingga lelap kau di lobi fana
Tidur dalam buai morgana
Lalu tersadar sedetik sebelum ditarik
Menangis sesal dalam siksa kekal
Dijilat jelaga bara; jahanamnya Na'r
Lalu tersadar sedetik sebelum ditarik
Menangis sesal dalam siksa kekal
Dijilat jelaga bara; jahanamnya Na'r
Merintih mengaduh tiada guna
Kau tahu!
Itu siksa bayar durjana hidup dunia
Hutang tiada akhir pendosa kafir
Penikmat dunia; arangnya neraka
Habis terbakar
Kembali
Tak usai
Dalam siksa
Saqar
Kau tahu!
Itu siksa bayar durjana hidup dunia
Hutang tiada akhir pendosa kafir
Penikmat dunia; arangnya neraka
Habis terbakar
Kembali
Tak usai
Dalam siksa
Saqar
JKT, 02/07/15
No comments:
Post a Comment
Harap Berikan Komennya Walau Hanya Satu Kata